Archive for March 19th, 2010

Sayap Sayap Patah (Kahlil Gibran)

Wahai langit
Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira
Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa
Wahai ilalang
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini? Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa arti cinta
Hati terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap – sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu
Di sudut hati yang beku
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan
Sebelum hilang diterpa angin
Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh
Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang ku dapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri yang tajam
Hanya bisa meratap
Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan